Dalam berberapa bulan ini banyak isu yang menyangkut perkembangan yang terjadi pada siswa atau pun masyarakat di indonesia yang tertuju terhadap anak muda dalam penggunaan media sosial.
Sangat miris sekali,ketika media sosial yang seharusnya menjadi wadah untuk bersosialisasi menjadi lebih mudah,malah dijadikan wadah pembodohan masal.
Bagaimana tidak,ujaran kebencian,berita kebohongan setiap hari menghiasi time line kita di sosial media,dan bahkan kebanyakan para petinggi negara atau pun artis artis yang malas berkarya,lebih memilih menebar sensasi dari pada prestasi. Dengan bangganya mempertontonkan kebodohan mereka untuk di konsumsi publik.
Bagaimana rakyatnya mau pintar,kalau yang disungguhkan adalah tonton yang tidak mendidik, informasi yang di bolak balik.
Prestasi bukan lagi acuan dalam bersaing,
Memancing di air yang keruh lebih mudah mendapatkan ikan, ketimbang berlayar nan jauh ke lautan.
Mirisnya negeriku.
apakah para pejuang kemerdekaan akan menangis jika melihat nasib bangsa yang telah merdeka ini?
Setelah mati-matian berjuang melawan negara jajahan,kini kita harus berjuang lagi melawan ketidiktatoran pemerintahan dan kebohongan media untuk pembodohan.
Dan bahkan guru yang sudah mengajar bertahun tahun, tapi malah dengan suatu aplikasi mampu menjadikan seseorang jadi bodoh dan mempermalukan diri.bayangkan jika seorang pengajar saja sudah tidak bisa memilah mana yang salah dan benar, bagaimana nasib generasi penerus bangsa?
Penulis : Yog
Sangat miris sekali,ketika media sosial yang seharusnya menjadi wadah untuk bersosialisasi menjadi lebih mudah,malah dijadikan wadah pembodohan masal.
Bagaimana tidak,ujaran kebencian,berita kebohongan setiap hari menghiasi time line kita di sosial media,dan bahkan kebanyakan para petinggi negara atau pun artis artis yang malas berkarya,lebih memilih menebar sensasi dari pada prestasi. Dengan bangganya mempertontonkan kebodohan mereka untuk di konsumsi publik.
Bagaimana rakyatnya mau pintar,kalau yang disungguhkan adalah tonton yang tidak mendidik, informasi yang di bolak balik.
Prestasi bukan lagi acuan dalam bersaing,
Memancing di air yang keruh lebih mudah mendapatkan ikan, ketimbang berlayar nan jauh ke lautan.
Mirisnya negeriku.
apakah para pejuang kemerdekaan akan menangis jika melihat nasib bangsa yang telah merdeka ini?
Setelah mati-matian berjuang melawan negara jajahan,kini kita harus berjuang lagi melawan ketidiktatoran pemerintahan dan kebohongan media untuk pembodohan.
Dan bahkan guru yang sudah mengajar bertahun tahun, tapi malah dengan suatu aplikasi mampu menjadikan seseorang jadi bodoh dan mempermalukan diri.bayangkan jika seorang pengajar saja sudah tidak bisa memilah mana yang salah dan benar, bagaimana nasib generasi penerus bangsa?
Penulis : Yog
No comments:
Post a Comment