Sunday, March 17, 2019



Sebuah quote, yang entah serius atau asal spontan, saya dengar di sebuah televisi. Quote yang dikeluarkan oleh lelaki sebetulnya cukup kritis di mata saya.  anda benar, Rocky Gerung. Sebelumnya beliau bilang juga, Perkawinan itu indah sebagai fiksi tapi berbahaya sebagai fakta. Pernyataan-pernyataan beliau kadang mengundang kontroversi dan katanya mesti dicermati secara filosofis sebab beliau dosen ilmu filsafat.

Tentu saja saya bukan ahli filasafat. Filsafat yang yang saya ketahui serba sekelumit. Rasanya, meliputi pengetahuan objektif, rasio universal, kodrat manusia berakal dan kehendak bebas yang rasional.  Segala sesuatu dari sudut filsafat, harus dilihat dari hal-hal tersebut. Mari kita lihat selintas, 

Pengetahuan Objektif, pengetahuan yang berasal dari pemikiran sendiri lalu dikemukakan kepada orang lain. Kemudian terdapat perbaikan perbaikan dari orang lain. Kemudian kesimpulannya bernilai benar oleh semua orang.
Rasio Universal, rasio yang dilihat dari banyak aspek dan diakui secara universal. Banyak petimbangan menilai wanita, saya kira rasio universal juga harus dikenakan saat menilai wanita.
Kodrat Manusia berakal, bagaimana perempuan dipandang dan dilihat dari kodratnya sebagai mahluk yang memiliki akal, saya kira yang menilai juga menggunakan kodratnya sebagai manusia yang memiliki akal.
Kehendak bebas yang rasional. Selintas agak bertolak belakang dengan pengetahuan objektif. Tetapi memandang perempuan dengan sudut pandang sebagai manusia yang memiliki kehendak bebas. Menurut saya, meski bebas, sebebas-bebasnya dan mungkin seenaknya tapi tetap saja harus rasional.
Setiap orang bebas berpendapat. Pendapat biasanya dipengaruhi banyak hal. Antara lain,  latar belakang (tingkat pendidikan, pengalaman, orientasi seksual, dll), lingkungan, agama dan lain sebagainya.

Apakah wanita itu hanya indah sebagai fiksi tapi berbahaya sebagai fakta...!? tentu saja dipengaruhi oleh banyak hal di atas tadi. Hanya, agak heran juga kalau ada lelaki pintar dan diamini banyak orang, yang matang usianya tapi memandang wanita sebagai mahluk berbahaya di dunia nyata.

Padahal kita semua lahir dari rahim seorang wanita. Apakah keindahan wanita hanya dirasakan di pikiran saja, di faktanya tidak melihat wanita itu sebagai mahluk indah?

Taroklah di faktanya tidak semua interaksi laki-laki dan perempuan itu menjadi indah, apakah begitu merugikan sehingga disebut berbahaya!? Entahlah.

Menurut saya, laki-laki, entah dia straight atau tidak, tidak harus suka dengan wanita untuk menjalin relasi yang indah dan tidak berbahaya dengan wanita.  Yah mungkin beliau sekadar guyon saja.

Sebetulnya, tinggal buka mata, banyak-banyak membaca wanita. Tingkatkan imajinasi dan inovasi anda. Masih mentok juga, tingkatkan IQ anda.

Benarkah wanita itu indah sebagai fiksi tapi berbahaya sebagai fakta?  Bagaimana menurutmu...? Tambahkan di komentar ya.

Saturday, March 16, 2019


NB:FOTO SAYA BERSERTA SAHABAT SAYA YANG SEDANG BERJUANG MERAIH KESUKSESAN 

Perjuangan atau pengorbanan dalam hidup seseorang sangatlah di perlukan dalam kehidupan seorang manusia yang hidup di alam nyata ini ,sehingga bisa dikatakan dalam kehidupan seseorang bisa dikatakan haruslah berjuang atau berusaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin di capai baik itu dalam bidang materi maupun imateri. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar atau sering kita ucapakan tentang perjuangan dalam kehidupan manusia, tetapi sangat sulit sekali untuk di laksanakan namun pada dasarnya tidak ada hal yang sulit untuk kita kerjakan bila seseorang telah mencapai kesadaran yang nyata akan pentingnya perjuangan dalam kehidupan seorang manusia untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin di raih.
"Life is a struggle"begitulah orang inggris bilang bahwa hidup adalah sebuah perjuangan. Artinya dalam hidup ini harus ada sebuah usaha dari kita untuk bisa maju. Ketika seseorang sudah tidak memiliki semangat untuk maju maka bisa dipastikan orang itu akan menjadi pecundang seumur hidupnya. .Orang tersebut hanya bisa menyalahkan keadaan, diri sendiri dan orang lain. Untuk itu siapa pun kita, jika kita ingin sukses maka haruslah ada sebuah perjuangan dalam hidup ini.
Melihat pengertian di atas jika kita kaji lebih dalam alangkah lebih baiknya kita harus berjuang dengan semaksimal mungkin untuk mencapai keberhasilan yang ingin kita raih,sering juga kita mendengar kata-kata seperti berjuanglah sampai titik penghabisan, maksud dari kata-kata seperti itu kita harus berjuang atau berikhtiar semaksimal mungkin dalam hidup ini, sehingga kita dapat memetik buah keberhasilan yang kita tanam pada masa kita berjuang.
Dalam kehidupan didunia seseorang pasti mempunyai cita-cita atau impian yang harus di capai, baik itu kesuksesan secara materi maupun imateri.Tetapi untuk mencapai kesuksesan semacam itu tidaklah mudah untuk mencapainya di perlukan perjuangan dan kerja keras yang maksimal sesuai dengan kapasitas orang yang ingin mencapai cita-cita tersebut. Contoh kecil sering kita menyaksikan dalam kehidupan sehari-hari jika seorang murid atau pelajar yang ingin mendapatkan nilai yang maksimal atau prestasi yang membanggakandi dalam kelas, maupun di luar kelas sangat perlu di perlukan perjuangan atau pengorbanan yang maksimal seperti belajar yang tekun, rajin mengerjakan tugas-tugas yang di perintahkan oleh seorang guru,dan yang paling penting mengikuti atau mantaati peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah,sehingga sering kita mendengar dalam prinsip anak sekolah yang rajin belajar sering terdengar kata-kata lebih baik matamu merah daripada nilaimu merah.
Keberhasilan itu memang manis tapi belum tentu dengan prosesnya. Dalam menjalani sebuah proses kehidupan hingga mencapai sebuah kesuksesan terdapat pahit-getir nya melawan hambatan dan tantangan kehidupan yang selalu pasti akan hadir di cerita kehidupan ini. Untuk itu cintailah proses hidup ini. Dengan kita mencintai proses hidup akan terasa lebih indah dan menantang. Jika kita menemukan masalah-masalah hidup, segeralah cari solusinya jadikan itu sebuah tantangan hidup. Yakinlah bahwa anda pasti menjadi pemenang dalam arena lomba kehidupan ini.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita di tentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan  khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri.
Sebaliknya dengan anak  yang  dengan  kemauan  keras  ingin  mencapai apa yang  di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi  atau  dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara kerja keras dalam mencapai cita-cita merupakan  suatu perjuangan  hidup yang bila berhasil  akan  menjadikan dirinya.
Sehingga ada kalanya kita sebagai mahluk sempurna di bandingkan dengan mahluk lainnya kita harus berjuang atau berikhtiar semaksimal mungkin,untuk mencapai kesuksesan yang ingin kita raih untuk di masa yang akan datang.sehingga sebelum kita mencapai puncak kesuksesan itu ,alangkah lebih baik kita sudah mengetahui dan paham arti perjuangan untuk mencapai kesuksesan itu sendiri,selain itu juga kita harus lebih bisa mempraktekan perjuangan-perjuangan untuk diri kita umumnya bagi orang lain,mulai dari hal yang terkecil sampai yang paling besar.

Melihat senja yang begitu indah sore ini, di sebuah pantai yang tak ku tahu namanya. Senja yang begitu jingga berpadu dengan warna orange. Aku sudah sangat lama tidak melihat senja di pantai, terakhir aku melihatnya denganmu. Ketika kita duduk berdua di tepi pantai yang lagi-lagi pantai yang kita tidak tahu namanya kala menunggu datangnya sunset.

Sambari melihat senja yang begitu syaduh Sore itu, aku kembali merenung tentang kehidupanku beberapa bulan ini. kehidupan yang terlalu banyak memberiku warna. Dari yang paling menyedihkan sampai paling membahagiakan. ingatan yang sudah ku simpan sedalam mungkin kembali muncul, seolah ingatan itu mendominasi dari semua ingatan lainnya, aku mengingatmu lagi, sayangku.

Malam begitu riuh menjadi saksi saat aku duduk di suatu pantai yang begitu ramai. aku duduk mendengar lagu dan ternyata air mata yang sudah lama bersembunyi akhirnya menampakan dirinya lagi. Aku menangis seperti orang yang sudah lama tidak menangis, hatiku seperti dipenuhi asap tebal yang mengumpal. Setelah menangis sampai puas, aku menemui sahabatku, dan untuk pertama kalinya aku menangis di depannya, seseorang yang terlihat kuat dihadapannya bisa jatuh dan tumbang seketika. Dia memarahiku menangis katanya untuk apa aku menangisi wanita seperti itu. tangisku semakin pecah ketika aku mendengar cerita dia tentang dirimu.

Aku merasa semakin menjadi manusia terbodoh karena menangisimu malam itu. akhirnya dia menyuruhku menceritakanya kenapa aku menangis, aku menceritakannya secara terbata-terbata sambari tangis menemaniku. Air mataku masih tak terhenti sampai dia memarahiku untuk kedua kalianya. Aku terdiam kemudian setelah lelah karena tangisku tak kunjung reda.

Aku menyerah kali ini aku benar-benar menyerah. Aku seolah tergeletak tak berdayah, tapi aku harus bangkit karena banyak hal yang menungguku esok hari yang mesti ku lakukan. Aku menghapus air mataku, dan bergegas pulang. Sahabatku memberiku segelas air hangat dan menyakiniku bahwa aku harus bangkit dan melepaskan semuanya sepahit apapun kamu menyakitiku.

Malam yang menjadi saksi dari tangisku juga menjadi saksi bahwa Aku  memutuskan untuk membuang semua harapan tentangmu, apapun yang menyangkut tentangmu sudah ku singkirkan jauh-jauh. Semua tentangmu sudah ku kubur dalam-dalam, apapun itu aku sudah menutup pintu dengan begitu rapat.

Sudah terlalu banyak apa yang ku beri untukmu termasuk air mata yang jatuh hanya karena dirimu tak bisa terhitung lagi, lantas haruskah aku membencimu? Alasan untuk melakukan itu sudah terlalu banyak, aku harus membencimu agar kau benar-benar pergi dari kehidupanku. Namun,  sekali lagi tidak ku lakukan.

Rasa sayangmu selama ini sudah cukup bisa membuatku menghapus semua kesalahanmu kepadaku. cukuplah, benar-benar cukup dan mari kita sudahi semuanya. Malam yang begitu penuh dengan tangis, menjadikanku memaksa logika ini untuk menguasi  diriku. aku membunuh hatiku agar dia tidak menyiksaku lagi. Dan aku berhasil sayang, perlu ku ulangi lagi  aku berhasil.

“aku bersumpah ini terakhir aku menangisimu, sayang”, itu adalah janji yang ku ucapkan untuk diriku sendiri. Sudah terlalu lama aku terdiam melihat semua tingkah kejammu dan aku dengan begitu saja rela kau sakiti seenak hatimu.  Sudah waktunya aku bangun dari keterpurakan ini, melihat bahwa ada yang sedang menunggu senyumku di luar sana.

Tuhan memang sangat baik, Dia membantuku untuk menghapusmu., kau tahu sayang? Aku sekarang benar-benar sudah bisa menggeser posisimu menjadi orang yang tidak harus lagi ku ingat saat aku kesulitan, aku sudah menghilangkanmu dalam semua percakapanku dengan sahabatku yang menjadi saksi dari semua perjalanan kita , aku tidak pernah galau lagi ketika melihatmu, dan aku tidak pernah sangat lemah karena merindukanmu lagi. Akhirnya masa ini tiba sayang,  tahap yang aku tunggu sangat lama ini akhirnya ku lewati juga.

Perasaan yang ku rasa sekarang hanyalah sebuah kelegaan terbebas dari lingkaran mematikan itu. hatiku rasanya bebas, sebebas burung terbang dari sangkarnya. Dan untuk pertanyaanmu yang kenapa aku tidak memilih diantara mereka saja? Aku akan menjawab, dia akan datang dengan sendirinya, seperti kamu dulu yang datang tanpa aku undang menawarkanku sebuah ajakan untuk menghadiri acara. Dia seseorang yang akan menggantikan posisimu juga akan seperti itu, datang kepadaku secara tiba-tiba. Tanpa ku duga. Tanpa rencana. Tunggulah, kamu pasti akan mendengar kabar bahagia dariku, cepat atau lambat.

Mengenai kenangan yang terlalu banyak kita buat, biarlah menjadi seperti itu. mereka hanya akan menjadi kenangan dalam bentuk ingatan yang kadang kala datang mengganggu. Mau menghindar sekuat apapun mereka tetap akan datang karena mereka itu mempunyai tempat sendiri dalam hati dan pikiran kita. Untuk aku pribadi, aku tidak akan menghindarinya, justru aku akan menikmati kehadiran mereka. Setidaknya itu mengingatkanku bahwa aku dan kamu pernah membuat kenangan ini bersama-sama.

Aku pernah membaca bahwa seorang pria benar-benar mencintai wanitanya jika dia mengatakannya bukan didepannya, aku pernah mendengarmu mengatakan itu secara langsung pun aku juga pernah mendengar pengakuanmu itu dari orang lain yang tidak lain sahabatku, jadi aku tidak salahkan mengatakan jika kamu pernah masih mencintaiku? itu bukan khayalanku saja terlebih untuk semua yang pernah kau lakukan untukku.

Dan teruntuk seseorang yang pasti akan membaca tulisan ini, kamu bisa tersenyum lebar karena ini adalah tulisan terakhir tentangnya yang ku tulis. Aku berjanji kamu akan membaca tulisan terakhir tentang dia di blog ini. jadi bisakah kita berdamai untuk tidak saling menyakiti lagi secara sadar maupun tidak sadar? Semua sudah selesai. Setidaknya itu menurutku. Sekali lagi dan terahir kali, Maaf, butuh waktu yang sangat lama untuk mengakhiri ini.

oh iya, Kita bukan abg lagi yang bermusuhan padahal pernah saling mencintai, apa lagi kita akan terlibat dalam kerjasama dalam berbagai kegiatan. Karena itu marilah kita bekerja profesional, jangan saling mendiamkan. Anggap aku orang biasa, dengan begitu perlakuanmu juga pasti akan menjadi biasa, karena dengan cara mendiamkan seperti ini, bukankah kamu akan terlihat semakin tidak biasa kepadaku? Jadi, bisakah kita bersepakat untuk melupakan semua kepahitan yang telah terjadi dan menjadi temank yang profesional?

Sungguh kisah ini kisah yang begitu panjang, jika harus aku flashback lagi rasanya bisa jadi satu novel yang begitu mengaharu birukan. kamu tahu rasanya sekarang saat aku menulis ini? bebas, seperti angin yang berhembus kemana saja ia mau pergi. Hatiku benar-benar menjadi kosong, siap di isi lagi. Jadi siapa yang akan mengisinya? Tunggulah tulisan selanjutnya. Yang jelas tulisanku di blog ini, akan berganti thema, karena thema hidupku pun akan berganti. Entah kisah LDR, cinta beda agama lagi, brondong atau cinta beda kasta? Hahaaha masih jadi tanda tanya. Yang jelas bukan seperti kisah kita lagi sayang.

Mengenalmu bukan hal yang ku sesalkan sayang, aku terlebih berterima kasih, mengajarkanku banyak hal, walaupun kenyataannya kau banyak  membuat pilu dihatiku tapi semua itu terbayar dengan semua kasih sayang yang sempat kau berikan. Mungkin aku terlalu naif jika harus mengatakan aku bangga membuatmu pernah menyayangiku, aku seorang pria yang tidak begitu ganteng , aku dengan segala kekurangan yang ku miliki, tapi bisa membuatmu mendapat masalah (masalah? Haha) dan kamu juga patut berbangga diri sayang pernah membuatku terlalu dalam karena jatuh dalam cintamu, sedangkan aku dihadapkan pada banyak pilihan yang jelas mereka lebih daripadamu, tapi nyatanya aku tetap  memilihmu.

Dan sekarang, akhirnya saat- saat ini tiba sayang, saat dimana kita akan benar-benar hanya menjadi sepasang teman, bukan lagi seseorang yang menjalin kisah kasih, kita hanya akan menjadi aku dan kamu , bukannkah itu lebih terlihat manis? Daripada menganggap semua tak pernah ada.

Sudah waktunya, aku berjalan menjauh dari pijakanmu, berjalan mencari teman seperjalan yang baru lagi, teman sekaligus kekasihku sayang. Berbahagialah dengan semua pilihan yang memang harus kau pilih itu, karena aku juga akan ikut bahagia dengan semua pilihan yang siap memilihku.

Terakhir dari aku teruntukmu, sayangku...

Aku tidak menyesal, pernah menangis di depanmu padahal itu adalah hal yang paling langkah ku lakukan di depan orang,
Aku tidak menyesal, pernah berbuat hal bodoh untukmu, hal bodoh yang tidak harus ku katakan disini,
Aku tidak menyesal, pernah mencintaimu terlalu dalam,
aku tidakn pernah menyesal selalu menyelipkan namamu di dalam doa-doaku,
aku tidak pernah menyesal pernah diam saja saat kau marahi ,
aku tidak pernah menyesal pernah menangis saat merindukanmu,
aku tidak pernah menyesal pernah hujan-hujanan hanya untuk menemuimu,,
aku tidak pernah menyesal kau abaikan untuk kesekian kalinya,
aku tidak akan pernah menyesal untuk semua kelakukanmu yang kejam kepadaku,
aku tidak pernah menyesal pernah menulis tentangmu, tentang kita,
aku tidak pernah menyesal pernah memberikanmu hadiah yang susah payah ku buat di hari ulang tahunmu,
aku tidak pernah menyesal menghabiskan banyak waktu untuk menunggumu selesai dengan aktivitasmu,
aku tidak pernah menyesal mendapat musuh hanya karena dirimu,
aku tidak pernah menyesal dicaci maki oleh orang yang tak ku kenal karena dirimu
aku tidak pernah menyesal untuk semua rasa sakit yang kau ciptakan,
aku tidak pernah menyesal untuk semua kelakuan kejammu kepadaku yang tak usah diketahui orang lain,
aku tidak pernah menyesal pernah merindukanmu ,
aku tidak pernah menyesal pernah menjadikanmu sangat berarti,
dan kali ini aku tidak akan menyesal memutuskan untuk mengakhiri segalanya,
yang aku sesali hanya satu hal,
kenapa tidak ada rasa sesal yang ku rasakan sebelum dan setelah semua ini terjadi!                                                                         iya, aku tidak akan pernah menyesal karena bagiku menyesal adalah bagian hidup yang paling mengerikan dan tidak mengenakan..
jadi, janganlah berbuat hal yang mengaharuskanku menyesali semuanya..
ku fikir ketika semua benar-benar berakhir, kesedihanlah yang akan ku rasakan, ternyata tidak sayang, aku justru merasakan sensasi lain dari semua akhir yang telah terucap. Karena memang aku menunggu moment ini..
sayang, benar terakhir kali aku menulis tentangmu di wadah ini, aku akan tetap menulis tapi bukan tentang mu lagi. kalaupun masih tentangmu, aku hanya menulis kenangan kita saja itupun jika aku masih mau. untuk tulisan yang sudah terekam disini, tidak akan pernah ku hapus, biarkanlah seperti itu menjadi catatan bersejarah agar menjadi saksi betapa aku dulu pernah sangat berjuang mencintaimu.
Sayangku, aku akan berhenti memanggilmu sayang lagi. Sudah cukup dan sudah waktunya orang lain lah yang akan ku panggil seperti itu         
Semua kisah pasti akan berakhir, dan diakhir itu selalu ada awal yang akan menyambung kisah itu, aku sudah siap menyambut awal yang baru lagi
Sampai jumpa di kisah berikutnya,
terkhusus untuk kalian yang menjadi pembaca setia disetiap tulisan-tulisan norakku
Aku akan mengakhirnya dengan sebuah titik tanpa ribuan koma lagi yang siap mewarnai semua tulisanku, atau aku harus mengakhirnya dengan sebuah tanda tanya agar kita bisa tahu betapa misterinya akhir dari perjalanan cinta itu?

Friday, March 15, 2019


Kisah kita yang bahkan belum sempat kita mulai, bagaimana mungkin lukanya masih berbekas hingga kini, sakitnya masih samar samar terasa sampai saat ini. Bahkan kita tak lagi bertegur sapa, kita juga tak lagi berbagi canda, awalnya ku kira semua itu akan membuat perpisahan kita terasa lebih mudah, keputusanku tuk mencari penggantimu ku kira adalah cara terbaik untuk mengobati luka.

Aku bahkan berusaha untuk tak peduli, tak lagi mendengar kabarmu kurasa akan memudahkan hatiku merelakanmu, ku tau tak ada lagi jalan bagi kita untuk kembali, ku tau tak ada kesempatan tuk kembali menggapai hatimu, ku tau tak ada lagi waktu untuk memulai kisah yang kamu sudahi, mimpi yang kala itu kita rangkai tak mungkin lagi bagi kita tuk mewujudkannya, keyakinan dan janji yang telah lama kita genggam, ku tak punya pilihan lain selain melepaskan…
Kamu, mungkin mudah bagimu tuk melangkah, menemukan jemari lain tuk kau genggam, mencari hati lain tuk kau luluhkan, mungkin saat ini telah kau temukan sosok lain yang bersedia merangkai mimpi baru bersamamu, yang sepakat untuk berjalan mengiringi langkahmu, mungkin kini kamu mulai menuliskan kisahmu seperti yang kita lakukan dahulu, tapi tentu saja kali ini tak ada aku dalam jalan ceritamu, tentu saja tokoh pria yang kau pilih dalam kisah perjalananmu adalah dia yang kini tengah mendekap erat hatimu..

Kamu yang menggenggam erat rinduku, bukannya ku tak ingin beranjak darimu, aku pun pernah menulis sendiri ceritaku, ku pilih seseorang yang sekiranya sanggup menghapus bayangmu, seseorang yang sekiranya mampu melebur rasaku yang tersisa untukmu.
Namun, setelah semua rasa itu hilang tak bersisa, setelah semua bayangmu sirna, yang tertinggal di hatiku hanyalah kehampaan dan kekosongan belaka, ternyata dia tak mampu menggatikanmu mengisi kekosongan di dalamnya, bukan karena dia yang tak pantas untuk mengganti posisimu di mataku, bukan pula karena kamu yang terlalu sempurna, hanya saja aku yang tak bisa membuka hati untuknya, maka ku pilih tuk melepas dia, membebaskan hatinya, daripada menahan dia dengan hatiku yang beku dan mati rasa, maka ku pilih tuk membiarkan dia memilih jalannya.
Kini kamu berjalan atas nama keyakinanmu, maka ku semogakan kebahagiaan atas pilihanmu, ku harap dia pun tengah melangkah memulai pencariannya, maka ku mohonkan sebongkah hati baru untuknya, tentu bukan hatiku yang terlanjur beku.

Kini jalan kita telah jauh berbeda, arah dan tujuan pun tak lagi sama, maka biarkan aku memulai langkahku yang baru, menikmati kesendirianku, berteman dengan sepi bertahan dalam sunyi, mungkin suatu hari nanti ada kalanya aku menyesali pilihanku, namun setidaknya ini lebih baik daripada membiarkan seseorang terluka menanti

Aku yang terlanjur mati rasa, tak ku pungkiri kadang ketakutan dan kekhawatiran menghampiriku, namun inilah keputusan terbaikku, biarkan aku memilih jalanku, menikmati konsekuensi atas pilihanku, biarkan aku menemukan cara sendiri tuk meluluhkan hatiku yang terlanjur beku

Terinpirasi dari sebuah caption teman Instagram
" jadi sejauh mana kamu berpura-pura tidak butuh aku " 
Aku tahu kamu mulai tidak nyaman dengan hubungan ini, itu tampak jelas dari sikapmu dan perlakuanmu padaku. Kini aku putuskan untuk mempersilahkan dirimu untuk pergi, jika memang bersamaku adalah sesuatu yang menyakitkan bagimu.

Pergilah kasih, sejauh yang kamu inginkan, carilah hati yang lebih nyaman melebihi dari kenyamanan yang aku berikan untukmu. Kamu bebas memilih dan menjadi seperti apa maumu karena hatimu memang hanyalah milikmu.

Bila memang sudah tidak nyaman denganku, kamu tak perlu menutup-nutupinya, seolah tidak ada apa-apa. Aku tahu betul semua tentang dirimu dan aku dapat melihatnya dengan jelas bahwa kamu sudah tidak nyaman denganku dengan hubungan kita. Berpura-pura hanya akan menyiksamu dan hanya membuat hubungan kita tak ubahnya seperti sandiwara saja.

Aku persilahkan dirimu untuk pergi, jika memang kamu sudah merasa tidak bahagia bersamaku. Aku tidak apa-apa ditinggalkan olehmu, carilah apa yang tidak kamu temukan dalam diriku dan kejarlah apa yang tidak bisa kamu tangkap dari diriku. Jika kamu bisa menemukan yang lebih dariku berbahagialah. Dan bila kamu tak menemukan apa yang menjadi alasanmu pergi kembalilah jika aku masih sendiri.

Aku bukanya tidak cinta mengapa mempersilahkanmu pergi, hanya saja aku tahu cinta itu harus saling memberikan kenyamanan dan kebahagiaan. Toh kalaupu memang kita sudah berjodoh kita masih tetap akan didekatkan dan saling mendekat satu sama lain. Entah bagaimanapun itu caranya.

Begitupula sebaliknya, kalaupun memang kita tidak berjodoh, pada akhirnya kita tetap akan dipisahakan. Dan akan segera ada hati yang baru yang akan mengisi kekosongan ini, yang akan segera mengganti posisimu begitu kamu memutuskan untuk pergi meninggalkannya karena sejuta alasan yang kamu miliki itu.

Perasaan seseorang kadang lebih sulit dimengerti dari pada apa pun. Bisa saja, pada suatu ketika dia seperti memberimu harapan. Namun  pada waktu lain dia seolah tidak tertarik padamu sama sekali. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Namanya juga perasaan, tidak ada perasaan yang statis. Bisa saja berubah seketika. Bisa saja berbalik arah. Begitulah perasaan diciptakan. Terjadi begitu saja, kadang mengikuti momen. Kadang sama sekali tidak bisa ditebak. Karena itu janganlah menebak-nebak perasaan dia kepadamu.

Banyak orang patah hati di dunia ini bukan hanya karena cinta tidak terbalas. Namun dia dihukum oleh tebakannya sendiri. Menebak seolah seseorang itu sayang kepadamu. Padahal dia memang orang yang baik kesemua orang. Kalau sudah begini. Siapa yang akan disalahkan? Juga tidak ada yang bisa disesalkan. Oleh sebab itu, janganlah menebak-nebak untuk urusan perasaan. Bertanyalah langsung. Atau kalau tidak berani. Setidaknya jangan menebak-nebak apa yang ada di dada dan kepalanya.

Urusan perasaan kadang memang  begitu rumit. Sebenarnya bukan perasaan  yang rumit. Namun kau dan pikiranmu yang membuat rumit. Kau membuat semuanya menjadi  teka-teki. Kau ajukan pertanyaan kepada dirimu sendiri. Padahal yang kau harapkan adalah jawaban atas perasaan yang dia rasakan. Mana mungkin bertemu jawaban yang sebenarnya.

Sebab itu, janganlah terlalu sering menerka-nerka. Kadang kau akan merasa sangat kecewa. Kalau nyatanya apa yang kau lihat bukan hal yang sebenarnya. Jika kau tidak berani menanyakan perasaannya. Setidaknya cukup kendalikan perasaanmu. Karena urusan perasaan adalah urusan serius. Kalau kau tidak mampu mengendalikannya, kau bisa saja dihancurkan perasaanmu sendiri. Kalau sudah bisa mengendalikan perasaanmu, semuanya akan berjalan baik-baik saja. Untuk urusan perasaan dia, biarlah begitu saja. Kalau kau memang tak sanggup bertanya kepadanya. Percayalah, suatu hari nanti dia akan menyatakan kepadamu, atau waktu akan menghapus perasaanmu padanya.