Melihat senja yang begitu indah sore ini, di sebuah pantai yang tak ku tahu namanya. Senja yang begitu jingga berpadu dengan warna orange. Aku sudah sangat lama tidak melihat senja di pantai, terakhir aku melihatnya denganmu. Ketika kita duduk berdua di tepi pantai yang lagi-lagi pantai yang kita tidak tahu namanya kala menunggu datangnya sunset.
Sambari melihat senja yang begitu syaduh Sore itu, aku kembali merenung tentang kehidupanku beberapa bulan ini. kehidupan yang terlalu banyak memberiku warna. Dari yang paling menyedihkan sampai paling membahagiakan. ingatan yang sudah ku simpan sedalam mungkin kembali muncul, seolah ingatan itu mendominasi dari semua ingatan lainnya, aku mengingatmu lagi, sayangku.
Malam begitu riuh menjadi saksi saat aku duduk di suatu pantai yang begitu ramai. aku duduk mendengar lagu dan ternyata air mata yang sudah lama bersembunyi akhirnya menampakan dirinya lagi. Aku menangis seperti orang yang sudah lama tidak menangis, hatiku seperti dipenuhi asap tebal yang mengumpal. Setelah menangis sampai puas, aku menemui sahabatku, dan untuk pertama kalinya aku menangis di depannya, seseorang yang terlihat kuat dihadapannya bisa jatuh dan tumbang seketika. Dia memarahiku menangis katanya untuk apa aku menangisi wanita seperti itu. tangisku semakin pecah ketika aku mendengar cerita dia tentang dirimu.
Aku merasa semakin menjadi manusia terbodoh karena menangisimu malam itu. akhirnya dia menyuruhku menceritakanya kenapa aku menangis, aku menceritakannya secara terbata-terbata sambari tangis menemaniku. Air mataku masih tak terhenti sampai dia memarahiku untuk kedua kalianya. Aku terdiam kemudian setelah lelah karena tangisku tak kunjung reda.
Aku menyerah kali ini aku benar-benar menyerah. Aku seolah tergeletak tak berdayah, tapi aku harus bangkit karena banyak hal yang menungguku esok hari yang mesti ku lakukan. Aku menghapus air mataku, dan bergegas pulang. Sahabatku memberiku segelas air hangat dan menyakiniku bahwa aku harus bangkit dan melepaskan semuanya sepahit apapun kamu menyakitiku.
Malam yang menjadi saksi dari tangisku juga menjadi saksi bahwa Aku memutuskan untuk membuang semua harapan tentangmu, apapun yang menyangkut tentangmu sudah ku singkirkan jauh-jauh. Semua tentangmu sudah ku kubur dalam-dalam, apapun itu aku sudah menutup pintu dengan begitu rapat.
Sudah terlalu banyak apa yang ku beri untukmu termasuk air mata yang jatuh hanya karena dirimu tak bisa terhitung lagi, lantas haruskah aku membencimu? Alasan untuk melakukan itu sudah terlalu banyak, aku harus membencimu agar kau benar-benar pergi dari kehidupanku. Namun, sekali lagi tidak ku lakukan.
Rasa sayangmu selama ini sudah cukup bisa membuatku menghapus semua kesalahanmu kepadaku. cukuplah, benar-benar cukup dan mari kita sudahi semuanya. Malam yang begitu penuh dengan tangis, menjadikanku memaksa logika ini untuk menguasi diriku. aku membunuh hatiku agar dia tidak menyiksaku lagi. Dan aku berhasil sayang, perlu ku ulangi lagi aku berhasil.
“aku bersumpah ini terakhir aku menangisimu, sayang”, itu adalah janji yang ku ucapkan untuk diriku sendiri. Sudah terlalu lama aku terdiam melihat semua tingkah kejammu dan aku dengan begitu saja rela kau sakiti seenak hatimu. Sudah waktunya aku bangun dari keterpurakan ini, melihat bahwa ada yang sedang menunggu senyumku di luar sana.
Tuhan memang sangat baik, Dia membantuku untuk menghapusmu., kau tahu sayang? Aku sekarang benar-benar sudah bisa menggeser posisimu menjadi orang yang tidak harus lagi ku ingat saat aku kesulitan, aku sudah menghilangkanmu dalam semua percakapanku dengan sahabatku yang menjadi saksi dari semua perjalanan kita , aku tidak pernah galau lagi ketika melihatmu, dan aku tidak pernah sangat lemah karena merindukanmu lagi. Akhirnya masa ini tiba sayang, tahap yang aku tunggu sangat lama ini akhirnya ku lewati juga.
Perasaan yang ku rasa sekarang hanyalah sebuah kelegaan terbebas dari lingkaran mematikan itu. hatiku rasanya bebas, sebebas burung terbang dari sangkarnya. Dan untuk pertanyaanmu yang kenapa aku tidak memilih diantara mereka saja? Aku akan menjawab, dia akan datang dengan sendirinya, seperti kamu dulu yang datang tanpa aku undang menawarkanku sebuah ajakan untuk menghadiri acara. Dia seseorang yang akan menggantikan posisimu juga akan seperti itu, datang kepadaku secara tiba-tiba. Tanpa ku duga. Tanpa rencana. Tunggulah, kamu pasti akan mendengar kabar bahagia dariku, cepat atau lambat.
Mengenai kenangan yang terlalu banyak kita buat, biarlah menjadi seperti itu. mereka hanya akan menjadi kenangan dalam bentuk ingatan yang kadang kala datang mengganggu. Mau menghindar sekuat apapun mereka tetap akan datang karena mereka itu mempunyai tempat sendiri dalam hati dan pikiran kita. Untuk aku pribadi, aku tidak akan menghindarinya, justru aku akan menikmati kehadiran mereka. Setidaknya itu mengingatkanku bahwa aku dan kamu pernah membuat kenangan ini bersama-sama.
Aku pernah membaca bahwa seorang pria benar-benar mencintai wanitanya jika dia mengatakannya bukan didepannya, aku pernah mendengarmu mengatakan itu secara langsung pun aku juga pernah mendengar pengakuanmu itu dari orang lain yang tidak lain sahabatku, jadi aku tidak salahkan mengatakan jika kamu pernah masih mencintaiku? itu bukan khayalanku saja terlebih untuk semua yang pernah kau lakukan untukku.
Dan teruntuk seseorang yang pasti akan membaca tulisan ini, kamu bisa tersenyum lebar karena ini adalah tulisan terakhir tentangnya yang ku tulis. Aku berjanji kamu akan membaca tulisan terakhir tentang dia di blog ini. jadi bisakah kita berdamai untuk tidak saling menyakiti lagi secara sadar maupun tidak sadar? Semua sudah selesai. Setidaknya itu menurutku. Sekali lagi dan terahir kali, Maaf, butuh waktu yang sangat lama untuk mengakhiri ini.
oh iya, Kita bukan abg lagi yang bermusuhan padahal pernah saling mencintai, apa lagi kita akan terlibat dalam kerjasama dalam berbagai kegiatan. Karena itu marilah kita bekerja profesional, jangan saling mendiamkan. Anggap aku orang biasa, dengan begitu perlakuanmu juga pasti akan menjadi biasa, karena dengan cara mendiamkan seperti ini, bukankah kamu akan terlihat semakin tidak biasa kepadaku? Jadi, bisakah kita bersepakat untuk melupakan semua kepahitan yang telah terjadi dan menjadi temank yang profesional?
Sungguh kisah ini kisah yang begitu panjang, jika harus aku flashback lagi rasanya bisa jadi satu novel yang begitu mengaharu birukan. kamu tahu rasanya sekarang saat aku menulis ini? bebas, seperti angin yang berhembus kemana saja ia mau pergi. Hatiku benar-benar menjadi kosong, siap di isi lagi. Jadi siapa yang akan mengisinya? Tunggulah tulisan selanjutnya. Yang jelas tulisanku di blog ini, akan berganti thema, karena thema hidupku pun akan berganti. Entah kisah LDR, cinta beda agama lagi, brondong atau cinta beda kasta? Hahaaha masih jadi tanda tanya. Yang jelas bukan seperti kisah kita lagi sayang.
Mengenalmu bukan hal yang ku sesalkan sayang, aku terlebih berterima kasih, mengajarkanku banyak hal, walaupun kenyataannya kau banyak membuat pilu dihatiku tapi semua itu terbayar dengan semua kasih sayang yang sempat kau berikan. Mungkin aku terlalu naif jika harus mengatakan aku bangga membuatmu pernah menyayangiku, aku seorang pria yang tidak begitu ganteng , aku dengan segala kekurangan yang ku miliki, tapi bisa membuatmu mendapat masalah (masalah? Haha) dan kamu juga patut berbangga diri sayang pernah membuatku terlalu dalam karena jatuh dalam cintamu, sedangkan aku dihadapkan pada banyak pilihan yang jelas mereka lebih daripadamu, tapi nyatanya aku tetap memilihmu.
Dan sekarang, akhirnya saat- saat ini tiba sayang, saat dimana kita akan benar-benar hanya menjadi sepasang teman, bukan lagi seseorang yang menjalin kisah kasih, kita hanya akan menjadi aku dan kamu , bukannkah itu lebih terlihat manis? Daripada menganggap semua tak pernah ada.
Sudah waktunya, aku berjalan menjauh dari pijakanmu, berjalan mencari teman seperjalan yang baru lagi, teman sekaligus kekasihku sayang. Berbahagialah dengan semua pilihan yang memang harus kau pilih itu, karena aku juga akan ikut bahagia dengan semua pilihan yang siap memilihku.
Terakhir dari aku teruntukmu, sayangku...
Aku tidak menyesal, pernah menangis di depanmu padahal itu adalah hal yang paling langkah ku lakukan di depan orang,
Aku tidak menyesal, pernah berbuat hal bodoh untukmu, hal bodoh yang tidak harus ku katakan disini,
Aku tidak menyesal, pernah mencintaimu terlalu dalam,
aku tidakn pernah menyesal selalu menyelipkan namamu di dalam doa-doaku,
aku tidak pernah menyesal pernah diam saja saat kau marahi ,
aku tidak pernah menyesal pernah menangis saat merindukanmu,
aku tidak pernah menyesal pernah hujan-hujanan hanya untuk menemuimu,,
aku tidak pernah menyesal kau abaikan untuk kesekian kalinya,
aku tidak akan pernah menyesal untuk semua kelakukanmu yang kejam kepadaku,
aku tidak pernah menyesal pernah menulis tentangmu, tentang kita,
aku tidak pernah menyesal pernah memberikanmu hadiah yang susah payah ku buat di hari ulang tahunmu,
aku tidak pernah menyesal menghabiskan banyak waktu untuk menunggumu selesai dengan aktivitasmu,
aku tidak pernah menyesal mendapat musuh hanya karena dirimu,
aku tidak pernah menyesal dicaci maki oleh orang yang tak ku kenal karena dirimu
aku tidak pernah menyesal untuk semua rasa sakit yang kau ciptakan,
aku tidak pernah menyesal untuk semua kelakuan kejammu kepadaku yang tak usah diketahui orang lain,
aku tidak pernah menyesal pernah merindukanmu ,
aku tidak pernah menyesal pernah menjadikanmu sangat berarti,
dan kali ini aku tidak akan menyesal memutuskan untuk mengakhiri segalanya,
yang aku sesali hanya satu hal,
kenapa tidak ada rasa sesal yang ku rasakan sebelum dan setelah semua ini terjadi! iya, aku tidak akan pernah menyesal karena bagiku menyesal adalah bagian hidup yang paling mengerikan dan tidak mengenakan..
jadi, janganlah berbuat hal yang mengaharuskanku menyesali semuanya..
ku fikir ketika semua benar-benar berakhir, kesedihanlah yang akan ku rasakan, ternyata tidak sayang, aku justru merasakan sensasi lain dari semua akhir yang telah terucap. Karena memang aku menunggu moment ini..
sayang, benar terakhir kali aku menulis tentangmu di wadah ini, aku akan tetap menulis tapi bukan tentang mu lagi. kalaupun masih tentangmu, aku hanya menulis kenangan kita saja itupun jika aku masih mau. untuk tulisan yang sudah terekam disini, tidak akan pernah ku hapus, biarkanlah seperti itu menjadi catatan bersejarah agar menjadi saksi betapa aku dulu pernah sangat berjuang mencintaimu.
Sayangku, aku akan berhenti memanggilmu sayang lagi. Sudah cukup dan sudah waktunya orang lain lah yang akan ku panggil seperti itu
Semua kisah pasti akan berakhir, dan diakhir itu selalu ada awal yang akan menyambung kisah itu, aku sudah siap menyambut awal yang baru lagi
Sampai jumpa di kisah berikutnya,
terkhusus untuk kalian yang menjadi pembaca setia disetiap tulisan-tulisan norakku
Aku akan mengakhirnya dengan sebuah titik tanpa ribuan koma lagi yang siap mewarnai semua tulisanku, atau aku harus mengakhirnya dengan sebuah tanda tanya agar kita bisa tahu betapa misterinya akhir dari perjalanan cinta itu?