Ada yang tahu tentang Theory of Happiness? Dalam ilmu psikologi, teori ini hampir sama sifatnya dengan teori kimia yang mengatakan bahwa sifat energi adalah kekal. Energi yang ada di alam semesta ini tidak akan bisa berkurang apalagi menghilang. Ia hanya dapat berpindah atau berubah bentuk.
Oke, aku tidak bermaksud membahas ilmu kimia di sini. Berkaitan dengan teori kebahagiaan tadi, persamaan sifatnya adalah kebahagiaan itu tidak bisa berkurang atau menghilang. Tapi kebahagiaan itu hanya berpindah tempat dan berubah bentuk kalau bisa dikatakan kebahagiaan itu memiliki bentuk. Tidak percaya? Sekarang kita analisa sedikit lebih mendalam ya.
Saat kamu, misalnya, jatuh cinta, menikmati hubungan yang indah dengan teman, atau mendapat pekerjaan yang diinginkan, saat itu kamu sedang mengalami yang namanya kebahagiaan. Segala hal terasa indah dan aku yakin kamu tidak akan sempat memikirkan apa akibat dari kebahagiaan yang sedang kamu alami.
Saat kamu jatuh cinta, kamu berbahagia. Tapi pernahkah kamu berpikir kebahagiaan milik siapakah yang telah terenggut hingga jatuh ke pelukanmu? Mungkin saja di saat kamu jatuh cinta, ada seseorang yang patah hati dalam waktu yang bertepatan. Bisa karena pasanganmu lebih memilih kamu daripada memilihnya, bisa karena memang cinta antara pasanganmu dan mantannya sudah kadaluarsa, dan berbagai macam alasan lainnya (kisah nyata) yang pernah penulis alami.
Atau saat kamu sedang menikmati kebahagiaan karena akhirnya mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan, pernahkah terpikir kebahagiaan siapakah yang telah kamu miliki saat ini? Mungkin ada seseorang di sana sedang merenungi kesalahannya sehingga membuat dia dipecat dan akhirnya kehilangan pekerjaan yang sekarang sedang nyaman berada di pelukan kamu.
Tunggu dulu! Tidak usah merasa bersalah atau merasa yang gimana-gimana. Semua adalah wajar. Ini jika dipandang dari sudut ilmu psikologi . Pasti banyak pengunjung yang mampir di sini yang punya latar belakang pendidikan psikologi dan berbaik hati menjelaskan lebih detaildetail .
Hal lain yang berkaitan dengan teori kebahagiaan ini adalah tidak memiliki kehilangan. Biasanya kita merasa jatuh ke jurang paling dalam saat kehilangan sesuatu atau seseorang yang kita sayangi. Kita merasa begitu memiliki sesuatu atau seseorang itu sehingga pada saat akhirnya kita terpaksa kehilangannya kita langsung merasa dunia runtuh. Saat itu seolah-olah kebahagiaan langsung terenggut dengan paksa dari hidup kita. Sekali lagi, hal ini adalah sesuatu yang wajar sebagai respon kita as human being.
Lalu, bagaimana menyikapinya? Semua kembali kepada pikiran kita. Bagaimana kita menyetel pikiran kita untuk selalu berpikir bahwa kita tidak pernah memiliki sesuatu yang bernama kehilangan. Ini adalah hal yang berbeda dengan prinsip tidak pernah merasa memiliki jadi tidak akan merasa kehilangan. Adalah manusiawi bahwa saat kita mendapatkan sesuatu atau seseorang yang kita impikan, maka kita secara otomatis akan merasa kita harus memilikinya. Tapi saat mereka pergi dari hidup kita, maka seharusnya kita berpikir bahwa kita tidak kehilangan. Mereka hanya berpindah tempat. Susah? Pasti. Bingung? Samaaaaa.
Tanganku melepasnya walau sudah tak ada
Hatimu tetap merasa masih memilikinya
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya
Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya
Lirik lagu di atas adalah lirik lagu yang dinyanyikan Letto. Pasti sudah pada tahu kan? Saat aku mendengarnya (thanks to my best friend who sent this lovely song ) aku langsung tersenyum dan merasa tenang. Rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya. Jadi untuk apa merasa kehilangan? Aku memilih untuk tidak pernah merasakan kehilangan karena aku tidak pernah merasa memiliki rasa kehilangan itu, bukan karena aku tidak pernah memiliki sesuatu atau seseorang yang aku sayangi .
Jadi, buat sahabat-sahabat yang sudah meluangkan waktunya untuk mencari aku yang tiba-tiba menghilang. Jangan merasa kehilangan ya. Jangan pernah merasa pernah memiliki rasa kehilangan itu. Aku baik-baik saja. Terima kasih atas perhatiannya. Sumpah! Jadi terharu menerima banyak perhatian seperti ini, hiks *mellow mode ON. Anyway, lucky having you guys in my life .