Showing posts with label HAM. Show all posts
Showing posts with label HAM. Show all posts

Tuesday, May 7, 2019


- Allahumma harriril muslimiina fi Ghazzah
= Ya Allah bebaskan kaum Muslimin di Gaza

- Ya dzal jalaaali wal Izzah
= Wahai pemilik Keagungan dan Kemuliaan

- Allahumma Fukka asrohum
= Ya Allah lepaskanlah yang tertawan dari mereka

- wasyfii mariidhohum, waksyif kurbatahum.= Sembuhkan yang sakit, lenyapkan derita mereka

- Allahumma Baddil khowfahum amnaa...
=Ya Allah tukarlah rasa takut mereka dengan rasa aman

- Ya dzal jalaaali wal Izzah.
= Wahai pemilik Keagungan dan Kemuliaan

- Allahumma aizzal islaama wal muslimiin
= Ya Allah muliakan Islam dan kaum Muslimin

- wa adzilla syirka walmusyrikiin = Hinakan syirik dan kaum Musyrikin
wa Dammir a'daaa ddiin = luluh-lantakan musuh-musuh agama ini

- wahmi hauzatal islama wajma' kalimatal muslimiina alal haq. Ya Rabbal Aaalamiin.
 = Jagalah kedaulatan Islam, satukan kalimat



Kaum Muslim dalam kebenaran Wahai Tuhan seru sekalian alam.

Terimakasih palestina ketika ditanya mengapa mereka tidak pergi saja dari sana dan mengungsi ke Negara tetangga karena cobaan yahudi terhaap mereka begitu besar, mereka menjawab begini :

“jika kami keluar dari tanah ini (palestina), maka siapa lagi yang akan menjaga masjid suci al-aqsha? Siapa lagi yang akan menjaga tanah wakaf umat islam ? biarlah kami tetap disini, mewakili kalian (seluruh umat islam di dunia), saudaraku.”

Ini membuat kita begitu tertusuk. Tidaklah kita sadar bahwa mereka disana sebenarnya sedang mewakili kita melindungi tanah suci palestina ? menggantikan kewajiban kita menjaga warisan umat? Semoga allah memuliakan mereka semua.

Terimakasih , palestina !!!

Sekarang ini kadang-kadang saya tidak berada di garda depan dalam menayangkan gambar-gambar makanan di media sosial kesayangan. Pun saya agak sungkan untuk update status soal pernikahan, atau bujangan, atau lainnya soal kehidupan saya yang tampaknya baik-baik saja dan berkecukupan.

Saya jadi mikir berkepanjangan, jika saya tampilkan gambar-gambar saya makan, saya beli peralatan, saya di toko pakaian, dan gambar-gambar lainnya tentang kekinian, kok jadi memalukan buat saya sendirian, karena di dunia sana, ada saudara-saudara saya yang sedang ditekan oleh kekuatan hebat seakan tanpa tandingan saudara-saudara saya di negeri jauh seberang, ditodong senapan, hanya untuk sekadar bisa melakukan shalat dan berkumpul di tempat suci keagamaan?

Ah, ya saya sedang bicara soal Al-Aqsa dan Palestina. Palestina itu negara yang sangat jauh dari saya, sehingga saya jadinya kok merasa tak harus sama dalam menerima nasib dan memberikan doa, ah betapa bebalnya saya. Padahal, Nabi yang mulia sudah berkata bahwa muslim itu bersaudara, ah, bahkan doa saja untuk mereka, saya sering kali terlupa, apalagi bantuan pikiran dan dana, ah betapa bebalnya saya.

Maka karenanya, mulai dari sekarang, saya akan terus mencoba mendoa untuk mereka. Walau barangkali doa saya tak berarti, tapi saya berharap pertolongan datang kepada saudara saya, agar segera lepas dari kekejaman orang-orang Yahudi. Saya belum bisa memberikan apa-apa, hanya sekadar doa saja. Semoga Allah SWT berkenan mendengar doa saya untuk saudara-saudara saya di sana, anak-anak dan para wanita Palestina. Jadi mohon maaf untuk sementara, saya tak akan tayangkan gambar-gambar saya jalan-jalan atau nampang di tempat-tempat kekinian.

Sunday, April 14, 2019


73 tahun silam, bangsa Indonesia memerdekakan dan membebaskan diri dari kekuasaan kolonial Belanda dan Jepang. Tiga ratus lima puluh tahun dibawah kekuasaan pemerintah Belanda dan tiga setengah tahun dibawah pendudukan Jepang. Membebaskan negeri ini dari kedua kekuasaan penjajah itu, bukan hal gampang, rakyat Indonesia merelakan darah mereka tumpah-ruah, harta mereka pergi, keluarga mereka terpisah untuk selamanya. Tujuannya bebas dari penjajahan, bebas dari tanam paksa dan bebas dari romusha. Pekik kemerdekaan melalui UU Dasar 1945 disebutkan, sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa…dan penjajahan dimuka bumi ini harus dihapuskan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan. Alinea yang lain, menciptakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Setelah 73 tahun Indonesia merdeka, apakah benar-benar sudah bebas dari penjajahan. Dan apakah bebas dari rasa lapar, bebas dari dari ketakutan. Saya menyaksikan keadaan masi terus berlasung dengan penjajah yang berbeda.


Menurut saya rendahnya pendapatan bukan merupakan ukuran kemiskinan, namun kita bisa lihat bahwa kurangnya pendapatan dapat memengaruhi rendahnya tingkat kesejahtraan, rendahnya tingkat kesehatan, pendidikan dan lainnya. Kita menyaksikan begitu banyak orang menderita sakit tanpa ke rumah sakit, tanpa pertolongan dokter karena mereka tak memiliki uang. Bila kita membuka angka statistik, penduduk negeri ini masih miskin. Kemiskinan penduduk yang hidup dibawa dua dollar perhari memang hanya naik turun dari periode pemerintahan ke pemerintahan yang lain. Kita masih menyaksikan kantong kemiskinan dimana. Hampir semua provinsi kita saksikan memiliki perkampungan kumuh, dan hari ini kita juga masih menyaksikan pengemis di jalan-jalan hampir di seluruh wilayah negeri. Memang negeri ini secara fisik sudah merdeka, namun secara hakiki masih jauh dari panggang dan api. Jurang antara kaya dan miskin begitu berjarak, begitu menganga.

Secara fisik kita menyaksikan gedung pencakar langit menghiasi tanah air begitu mega, kita juga menyaksikan begitu kontras, masih banyak orang tidur dibawa kolong jembatan tidak memiliki rumah, menggunakan ruang dibawah jalan tolong untuk tidur. Kita juga menyaksikan orang tidur didalam kotak bersegi empat di trotoar tidak memiliki rumah. Di trotoar kita juga menyaksikan orang memakai mobil Cadilac, Lexus,Jaguar Sport dan Ferarri. Dengan begitu, mungkin kita bertanya, sudahkah kita warnai negara indonesia menikmati kemerdekaan ini


Melihat negeri ini secara fisik adalah negara kaya sumber mineral, namun hasil hanya sebagian kecil dinikmati oleh penduduk negeri. Bila pada zaman kolonial,Vereenigde Oostindische Compagnie-VOC sudah menguras kekayaan alam negeri ini sejakabad ke-15.VOC mengangkut hasil mineral dan rempah ke negeri mereka di eropa sana. Namun di zaman kemerdekaan, yang sudah berusia 73 tahun, pengangkutan hasil bumi dari tanah air masih terus berlangsung dan hasilnya hanya dinikmati segelintir orang di kekuasaan. Bila dulu usaha dagangadalah VOC, sekarang Trans National Corporation-TNC. Bila dulu dinikmati oleh pemerintah kerjaan belanda, maka sekarang dinikmati oleh sebagian kecil elite yang duduk di kekuasaan negara. Mereka memakan dan menikmati kekayaan bukan hanya dari cara halal, mereka juga melakukan cara haram untuk menikmati kekayaan itu, misalnya korupsi, perampasan tanah rakyat. Pemerintahan kolonial hak untuk hidup rakyat Indonesia, bila melawan tidak segan mereka membunuhnya. VOC setelah mendapat hak Octrooi atau hak khusus untuk memperkuat kekuasaan dagang seperti hak mencetak uang sendiri, hak mendirikan benteng dan membentuk tentara, hak melakukan perundingan dengan raja-raja di Indonesia, hak monopoli dan mengangkat gubernur jenderal.Mendapatkan kekuatan melalui hak Octooi, VOC menggunakan kekerasan untuk menaklukkan rakyat Indonesia yang coba melawan terhadap keinginan mereka. Sebagai contoh, di pulau Maluku VOC mengadakan patroli laut yang disebut pelayaran Hongi dengan tujuan Untuk menangkap dan menghukum rakyat yang menjual/menyelundupkan rempah-rempah ke Portugis dan Inggris. Tidakkan serupa, juga kita masih menyaksikan begitu banyak perampasan tanah disertai kekerasan terjadi di tanah airyang dilakukan oleh TNC. Bahkan, demi TNC, Polisi di negeri rela menembak rakyatnya sendiri, rela menghilangkan nyawa rakyatnya sendiri. Sepertinya tanah lebih berharga dari nyawa. Bedanya, bila dulu kita menyaksikan perampasan harta rakyat dilakukan oleh tentara belanda dan jepang, sekarang dilakukan oleh polisi kita sendiri, polisi yang gaji-nya dibayar oleh rakyat, polisi yang senjatanya dibeli rakyat, lalu dipakai membunuh rakyatnya sendiri.Mungkin penguasa negeri ini hanya memahami makna kemerdekaan untuk dirinya sendiri, membunuh rakyat sekalipun yang penting pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi disumbang TNC itu.


Ir Soekarno, Presiden pertama RI pernah menyampaikan bahwa, Pangan merupakan soal mati hidupnya suatu bangsa; apabila kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi maka malapetaka. Oleh karena itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal, dan revolusioner. Ironisnya hari ini kita. Itulah sebabnya Soekarno meletakkan salah satu fondasi utama negeri ini adalah pertanian, karena penduduknya sebagian besar tinggal di pedesaan dan mereka mayoritas petani.

 Melihat dan membaca surat kabar hampir setiap tahun terdengar ada warga negara menderita kelaparan, menderita kekurangan gizi.

Di Papua Barat misalnya,bila musim kemarau datang, kita mendengar penduduk disana kekurangan pangan dan mereka kelaparan.Kalimantan Timur, yang dikenal dengan kabupaten kaya raya, ternyata banyak memiliki warga yang miskin, terutama di daerah pedalaman yang hanya menggantungkan hidupnya dengan makan satu kali dalam sehari. Di masyarakat miskin perkotaan, kita masih menjumpai banyak anak kekurangan gizi.

Angka kematian balita masih cukup tinggi hari ini, karena mereka kekurangan gizi.Memang sebenarnya pemerintah telah membangun infrastruktur pertanian seperti membangun irigasi dan membuat jalan, dan penyedia energi, namun infrastruktur itu hanya sebagian kecil dinikmati oleh rakyat miskin untuk membangun ketahanan pangan, karena berbayar. Parahnya lagi, sebagai negara pertanian, namun kita masih sering melihat pemerintah melakukan impor kedelai, impor beras, impor gula, kelangkaan cabai.Saya menyaksikan bahwa dibulan puasa tahun  (2012) kelangkaan kebutuhan pokok dipasar seperti kedelai dan lainnya serta-merta memicu melabungkan harga kebutuhan pokok. Saya menyimpulkan keadaan ini menujukkan betapa rapuh-nya ketahanan pangan di negeri yang kata, penyanyi Koesi Plus" tanah surga". Saya juga sependapat dengan Koes Plus, tanah surga, namun saya menambahkan surga bagi para "TNC". Bila demikian, kedaulatan pangan yang seringkali digemborkan pemerintah itu, mungkin tinggal cerita. Hari ini dilaporkan sekitar 13-an juta jiwa terancam rawan pangan . Parahnya lagi dan kotradiksi,pada tahun 2010 terdapat dua puluh persen penduduk Indonesia di atas usia 18 tahun yang termasuk gemuk dan obesitas. Hal ini karena pertumbuhan konsumsi kelas menengah atas naik, karena pendapatan mereka meningkat. Saya juga bisa menyebut yang kaya konsumsinya meningkat, yang miskin konsumsinya menurun.

Buktinya sampai 73 tahun usia kemerdekaan, kita masih terus saja memenuhi kebutuhan pokok sebagian pangan dari impor.


Saya ketika duduk di sekolah dasar, guru kelas memberi tugas kepada saya sebagai pembaca mukadimmah UU Dasar 1945 dan sering juga pemimpin upacara.

Tugas diberikan guru ini seringkali bergantian. Saya masih ingat salah satu alinea dari pembukaan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Bait itu kalau kita pahami, Founding Farther negeri menetapkan pendidikan sebagai salah tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum. Meskipun pada hari ini,73 tahun usia Indonesia, dana pendidikan dalam anggaran pendapatan belanja negara telah menduduki peringkat teratas dari segi jumlah, kita masih merasakan bahwa pendidikan di negeri ini sangat mahal.

Layaknya seperti di negara maju. Ironisnya lagi, kita sering mendengar pemerintah menyampaikan di depan umum bahwa pendidikan adalah gratis, tetapi faktanya tidak semanis itu. Uang pungutan sana, pungutan sini, uang masuk, uang dan lain-lain menjadikan biaya sekolah menjadi lebih mahal dari yang disampaikan oleh para pejabat negara.


Pada akhirnya saya menyimpulkan 73 tahun usia kemerdekaan negara yang bhineka secara fisik telah mencapai kemerdekaan mengumandangkan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 dan diakui secara luas oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

 Namun makna kemerdekaan yang sesungguhnya masih belum bisa dikatakan merdeka, karena merdeka berarti bebas, bebas dari rasa lapar, bebas dari ketakutan.Hari ini kemiskinan masih menganga, kelaparan masih terjadi dan pendidikan masih mahal. Gangguan keamanan masih terjadi diberbagai negeri ini, nyawa begitu mudahnya melayang, dan entah dihilangkan oleh aparat negara maupun dihilangkan karena bencana alam.

Penghilangan nyawa juga karena daerah-daerah meminta untuk merdeka. Kalau mau jujur, mungkin saya bisa menyebutnya, negara masih gagal untuk memenuhi kebutuhan rakyat seperti apa yang dicita-citakan para pendiri negara ini sejak awal,Oleh karena itu, marilah kita merenung kembali makna kemerdekaan yang hakiki. bila tidak, boleh jadi Indonesia yang saat ini adalah negara bhineka, mungkin saja kedepan itu hilang bila harapan untuk rakyat itu tak terpenuhi.

Sebab saya menyebutnya, ancaman utama negara ini bukan datang dari negara tetangga atau negara lain seperti Malaysia, Singapura, Philipina dan lainnya, namun ancaman real di usia kemerdekaan 73 tahun ini adalah kelaparan, kemiskinan, pemerintahan yang buruk berupa meraja-lelalnya.

Itulah sebabnya penyebab ini harus diatasi dengan segera sehingga kita menjadi satu kesatuan yang untuh. Sehingga makna kemerdekaan yang kita rasakan sekarang bukan sekedar merdeka terdengar ditelinga merdeka berarti bebas dari melek huruf, bebas dari kelapran, bebas dari kemiskinan dan bebas dari rasa takut dirampas tanahnya, orang-orang di negeri ini bebas dari perampokkan kemerdekaanya.

Friday, March 29, 2019


Janganlah Kalian Bermain-main Di Negeri Kami Para Jesuit's Kalian Sudah Terlalu lama Mencoba Membelah Bangsa Ini Kalian Berlindung Di Bawah Bendera Agama Tapi Saya Tahu Itu Hanyalah Topeng Untuk Melancarkan Operasi Kalian, Karena Kalian Memang Lembaga Intelijen Terbesar Yang Pernah ada Di dunia, Dengan Tujuan Membentuk Tatanan Dunia Baru ( The New World Order) dan Menghapus Seluruh Agama Di Dunia.

Kalian Jugalah Yang Menciptakan Ideologi Komunisme dan Kapitalisme Karena Keduanya Dilahirkan Dari rahim Yang Sama, seperti Layaknya Syi'ah dan Komunisme dilahirkan dari Rahim Yang sama dengan Ibu kandungnya Bernama Yahudi.

Saya Harap Saya dan kita dan Kalian Para Millenial Generasi Penerus Bangsa, Belajarlah Sejarah, Gali-lah Informasi Sebanyak-banyak-nya, Agar kalian Paham Dengan situasi kondisi negara saat ini, yg admin posting ini bukalah sebuah provokasi, tapi hanya ingin memberikan Referensi agar kalian Bisa Mau Belajar Sejarah dan belajar tentang Konspirasi Elite Global, Agar kedepannya Kita Bisa waspada dan mampu menjaga Keutuhan Bangsa kita.

Hanya di era kepemimpinan sekarang semua terbelah hanya Karena Pilihan Politik. Jika Ingin menemukan Sebuah Fakta, carilah dari dua sisi agar kita bisa menemukan Kebenaran Yang Hakiki.

Kita di benturkan dan di adu domba layaknya permainan yang mereka tertawa melihat kita beradu otak saling menjatuhkan sesama anak bangsa , Tidak inggatinggatkah kalian pada sejarah Singapore bagaimana kata Perdana Mentri Lee Kwan Ywee " Kalian tak mungkin melawan PRIBUMI dengan SENJATA tapi kalian bisa MENGALAHKAN mereka dengan STRATEGI ADU DOMBA seperti kami menguasai SINGAPURA ".

Dengan begitu sebuah negara akan hancur dengan ketidaksetabilan warga negara yang saling berbenturan ketika kau sudah hancur mereka akan mentertawai kita dengan begitu bahagia dan mampu menguasai negara kita .

Dan mereka akan berkata dengan kesuksesan merebut sebuah negara
CARILAH ORANG ORANG YANG MUNAFIK KARENA MEREKA DAPAT KAU BAYAR